Thursday, November 20, 2014

Betapa lelahnya

Setelah sekian lama tak terjadi masalah ini, tiba-tiba saja terjadi di saat semua orang sedang punya kegiatan sendiri-sendiri. Pagi-pagi buta diriku sudah berjuang menempuh perjalanan yang begitu melelahkan.setapak demi setapak jalan berliku ini kulalui. Tak sejengkal tanahpun yang luput dari pengamatanku. Lelah terasa tubuh ini, tetapi hal itu tidaklah kuhiraukan. 


Berbekal tekad dan perasaan bersalah kepada para pelanggan, pagi itu aku langsung memberanikan diri untuk mencari sumber masalah yang terjadi pada jalur transmisi pipa PAM di desaku. Tujuan utama perjalanan kali ini adalah ke titik yang sudah biasa kami curigai sebagai tempat yang sering bermasalah pada sambungan pipanya. Tempat itu berada di persawahan pinggir hutan jati di desa Pecalungan. Dan ternyata benar apa yang aku duga, dari kejauhan terdengar suara mendesis yang menandakan air keluar lewat sambungan yang tidak sempurna. 
"Ketemu masalahnya sekarang" pikirku. 
Ternyata masalah tidak hanya berhenti di sana. Selepas menyambung kembali sambungan yang terlepas tersebut, aku dan temanku bergegas pulang menuju reservoir air di desaku. 
Namun yang terjadi... "Aduuuuhhh apa maning kie? durung nyampe banyune", teriak temanku kesal. Padahal untuk naik kembali diperlukan perjuangan yang luar biasa tidak cukup satu atau dua jam. Hari ini temanku ada janjian ke Semarang untuk menjemput orang tuanya yang baru pulang dari Sumatera, sedangkan diriku sudah ditunggu anak-anak di sekolah. Kita putuskan untuk kembali menyelesaikan masalah tersebut selepas melaksanakan tugas masing-masing dengan resiko banyak pelanggan yang merasa kecewa. 
Demikian sepenggal kisah yang aku alami di pagi hari ini, semoga diberi kemudahan dan ada manfaat yang bisa diambil. Dan semoga kita diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi ini semua, sebuah pengabdian kepada masyarakat.

No comments:

Post a Comment

MONGGO KOMENTARIPUN, KANGMAS LAN MBAK AYU